Wafaq secara harfiyah berarti جَعَلَهُ مُوَافِقًا أو مُلائِمًا yaitu
menjadikan sesuatu itu selaras, cocok, sesuai, harmonis... sedangkan,
secara umum Wafaq berarti suatu tulisan yang terdiri dari angka-angka
dan atau huruf-huruf yang disusun secara sistematis mengikuti kaidah
yang telah ditentukan untuk membentuk pola energy yang diinginkan yang
dapat digunakan sebagai sarana penyembuhan, perlindungan, keselamatan,
kemudahan rizki dll. sesuai keinginan si pembuat wafaq. Sebagian kita
mungkin bingung dengan kerancuan istilah
wafaq/wafak/awfaq/aufaq/rajah/isim/syakal/dairoh/khatim dll..
Mari kita perjelas…
AWFAQ adalah bentuk jamak dari WAFAQ. Sedangkan WAFAK atau AUFAK adalah
transliterasi yang salah dari WAFAQ. Seperti beberapa kasus saya
temukan, ada yg menyebut HIZIB dengan HIJIB, AYAT KURSIY dengan AYAT
QURSY, dll. Hati-hati… salah istilah, bisa salah makna…
Sedangkan ISIM secara harfiyah berarti NAMA, banyak masyarakat menyebut
JIMAT dengan ISIM. Mungkin karena didalam jimat itu tertulis nama-nama
Allah, makanya disebut ISIM..
SYAKAL berarti BENTUK.. saya pribadi menyamakan istilah RAJAH dengan
SYAKAL.. karena rajah dan syakal bentuknya tidak selalu terdiri dari
kotak-kotak angka dan atau huruf.. terkadang berupa symbol atau gambar
mistik.
DAIROH biasanya berbentuk lingkaran, juga dipenuhi dengan huruf-huruf
dan angka-angka atau kalimat-kalimat suci.
Sedangkan KHATIM berarti cincin, biasanya bentuknya tidak rumit, tetapi
menjadi faktor kunci untuk mengakses energynya.. biasanya ditatah pada
perak, tembaga atau bahan logam lainnya dan dijadikan cincin.
OK, setelah kita mengerti apa wafak itu, sekarang kita mempersiapkan
diri kita untuk mempelajari ilmu wafak ini lebih dalam..
Ilmu wafaq pada prakteknya akan berhubungan dengan tulis-menulis atau
gambar menggambar.. seluruh komponen yang berhubungan dengan hal
tersebut akan mempengaruhi pola energy yang akan terbentuk.
Komponen-komponen tersebut biasanya terdiri dari:
* Jenis pena
* Jenis tinta
* Jenis objek penulisan (kertas/logam/kulit dll.)
* Kalimat/angka/huruf yang dituliskan
* Cara penulisan (memutar, persegi, matematikal dll)
* Waktu/saat penulisan dilakukan (bulan/hari/ jam tertentu, dibawah
rasi bintang tertentu, teknik nafas tertentu dll)
* Arah hadap penulisan (barat, timur, utara, selatan, qiblat dll.)
* Jenis bukhur untuk mengasapi wafaq
* Serta kemampuan pembuat wafaq dalam men-charge dan mengkunci energy
kedalam wafaq.
Bagi seorang master ilmu wafaq / ilmu rajah, seluruh komponen itu
diperhitungkan masak-masak untuk membentuk suatu pola tertentu untuk
keperluan tertentu.. semakin lengkap dan tepat komponennya, maka akan
semakin fokus dan semakin kuat daya pengaruh wafaq/rajah nya.
Bagi beberapa master lain, mereka sudah tidak terikat lagi pada
aturan-aturan baku dalam penulisan rajah/wafaq, mereka akan kontak
dengan ruh orang yang meminta wafaq dan sang master akan menangkap
getaran ruh tersebut yang kemudian akan ia cari getaran di dimensi
tinggi yang sesuai untuk memecahkan problem orang tadi, setelah dapat
getarannya, sang master akan mengubah getaran tadi menjadi gerakan dan
gerakan tadi tertuang dalam tulisan rajah yang ia buat.. secara
lahiriah mungkin tidak bisa terbaca oleh orang awam, terlihat seperti
coretan asal-asalan saja.. tetapi sesunggunya ia mengandung energy yang
tepat dan sesuai untuk memperbaiki ‘ketidakselarasan’ yang dialami oleh
orang yang meminta wafaq tadi..
Tentu saja bagi kita yang ingin mempelajari ilmu wafaq tidak mesti
langsung menguasai semua komponen diatas,, olehkarena nya, dibuatlah
tingkatan2 dalam mempelajari ilmu wafaq dari BASIC sampai ADVANCED.
Dalam level basic/dasar, kita akan membahas hal-hal yang fundamental
dahulu, yang paling penting. Kita tidak akan membahas masalah aturan
falakiyyah, pemilihan tinta, pena, media, serta bukhur yang rumit.
Mungkin dibahas tetapi sekilas saja..
Ada 2 hal DASAR yang harus dikuasai oleh seseorang yang berniat
mempelajari ilmu wafaq, yaitu:
1. Harus bisa baca dan tulis huruf dan angka arab
2. Harus hafal kaidah abjadiyyah
Apa yang dimaksud dengan KAIDAH ABJADIYYAH?
kaidah abjadiyyah adalah urut-urutan huruf dalam bahasa arab.
Urut-urutan huruf ini berbeda dengan apa yang sekarang dikenal oleh
masyarakat umum...
kebanyakan orang memakai urut-urutan huruf arab sebagai berikut:
ALIF-BA-TA-TSA-JIM dst...
kita dalam ilmu hikmah, memakai kaidah urut-urutan yang sudah berusia
sangat tua... yaitu "kaidah abjadiyyah" yang biasa dihafal dengan
sebutan berikut:
ABAJADUN
HAWAZUN
HATHOYA KALAMANUN
SA'A-FA SHUN QOROSYUN
TA TSA KHO DZUN DLO ZHO GHUN
nah, sampai sini, silahkan dihafalkan dulu kaidah abjadiyyah nya...
HARUS BENAR-BENAR HAFAL... tidak hanya hafal bunyinya saja, tetapi
hafal penulisannya juga....
saya wanti-wanti nih, soalnya klo ga hafal kesananya bakal kesulitan
bener deh...
OKE?
Jadinya akan seperti gambar dibawah ini…
KAIDAH ABJADIYYAH yang sudah
dihafal sebelumnya, sambil ditulis hurufnya satu persatu diatas angka
yang sudah tersedia…
Contoh:
A ditulis diatas angka 1
BA ditulis diatas angka 2
JA ditulis diatas angka 3
DUN ditulis diatas angka 4
dst..
maka anda akan mendapatkan sebuah kaidah abjadiyyah yang lengkap dengan
nilai-nilai pada masing-masing hurufnya, seperti gambar dibawah ini:
jadi,
mulai saat ini silahkan berlatih menuliskan angka dan bunyi KAIDAH
ABJADIYYAH sampai terbentuk rumus yang sempurna seperti diatas.
Dan, rumus itu akan selalu kita buat sebelum membuat wafaq kedepannya…
************************
Gimana? Sudah bisa bikin rumus KAIDAH ABJADIYYAH dengan benar? Klo
sudah, mari kita lanjutkan pelajarannya…
Setelah kita membuat rumus kaidah abjadiyyah yang benar, kita dapat
mempergunakan rumus ini untuk menghitung nilai suatu nama, suatu kata,
suatu kalimat, ataupun suatu ayat, suatu surat, bahkan satu alquran!
Klo udah tau jumlah nilai dari suatu nama atau suatu ayat fungsinya
untuk apa? Salah satunya adalah untuk membuka tabir mistik dari ayat
tersebut…
Bingung?
Langsung aja kita aplikasikan supaya ndak bingung ya…
Sekarang coba kita pilih suatu nama suci yang diyakini memiliki energy…
hmmm… kita ambil saya dari asma-ul husna… misalnya AL-LATHIF..
Jika ditulis dalam huruf arab seperti ini:
اللطيف
Sekarang kita buang Alif Lam awal pada kata AL-LATHIIF tadi, jadi yang
kita ambil adalah kata dasar nya.. menjadi seperti berikut:
ل ط ي ف
Nah, sekarang kita lihat kembali rumus KAIDAH ABJADIYYAH, lihat huruf
LAM nilainya berapa? Huruf THO nilainya berapa? Huruf YA nilainya
berapa? Huruf FA nilainya berapa?
Dari tabel Kaidah abjadiyyah didapatkan:
Lam bernilai 30
Tho bernilai 9
Ya bernilai 10
Fa bernilai 80
(tulis nilai-nilai ini dibawah huruf yang bersangkutan)
sehingga total jumlah nilai asma tersebut adalah 30+9+10+80=129...
inilah rahasia kenapa asma "yaa lathiif" secara masyhur dibaca 129
kali... para ulama dan para wali terdahulu menghitungnya berdasarkan
Kaidah Abjadiyyah dan diajarkan kepada murid-muridnya untuk dibaca
sejumlah nilai asma’nya..
OK, kita coba lagi dengan contoh selanjutnya:
Sekarang kita ambil kalimat LAA ILAAHA ILLA ALLAH, yang jika dituliskan
kedalam bahasa arab menjadi:
لا إله الاّ الله
Kemudian kita pisah-pisahkan tiap huruf nya agar memudahkan
menghitungnya:
ل ا إ ل ه ا ل ا ا ل ل ه
Kemudian tuliskan nilai huruf tepat dibawah huruf yang bersangkutan,
lalu jumlahkan, seperti gambar dibawah ini:
Jadi,
berdasarkan Kaidah Abjadiyyah, nilai daripada kalimat Laa Ilaaha Illa
Allah itu adalah 165… inilah rahasia kenapa para Syeikh Tariqah
mewajibkan minimal 165 kali dalam mewiridkan kalimat Laa Ilaaha Illa
Allah tersebut… asal mula nilainya muncul dari perhitungan tersebut
diatas.
Masih penasaran? Okey kita coba dengan kalimat yang lebih panjang… Kali
ini kita coba dengan kalimat HASBUNALLAAHU WA NI’MAL WAKIIL… Kita tulis
dulu kalimat lengkapnya, kemudian dipisah-pisah per huruf, lalu
letakkan nilai masing2 huruf tepat dibawah huruf yang bersangkutan,
kemudian jumlahkan… Hasilnya akan jadi seperti ini:
************************
Senangnya…
ternyata banyak juga rekan-rekan yang semangat berlatih HISAB JUMAL
(perhitungan nilai huruf menggunakan kaidah abjadiyyah)…
Ketelitian merupakan faktor penting disini, oleh karenanya, perhatian
dan koreksi dari rekan-rekan sangat dibutuhkan…
OK kita lanjut ya lessonnya…
Dengan menguasai HISAB JUMAL berarti sudah jalan 50% untuk membuat
sebuah wafaq sederhana.. karena hasil dari HISAB JUMAL itu-lah yang
akan dijadikan ISI daripada kotak-kotak pada sebuah wafaq.
50% -nya lagi berada pada penguasaan pembuatan kotak wafaq serta
tatacara penempatan angka/huruf pada kotak tersebut..
Nah, sekarang silahkan lihat wafaq dibawah ini:
Wafaq diatas adalah salah satu bentuk wafaq standar, dan kita HARUS BISA membuatnya sesuai kaidah yang berlaku…
Sekarang fokuskan perhatian HANYA pada kotak-kotak yang berjumlah 3x3 tersebut… hilangkan angka2 didalam kotak tersebut…
Kita
akan mempelajari bagaimana menggambar kotak 3x3 seperti diatas sesuai
kaidah ilmu wafaq..
Penggambaran garis kotak2 tersebut tidak dapat dilakukan dengan
sembarangan, karena ia akan menjadi pondasi awal dari energy yang akan
di program kedalamnya.. penggambaran yang asal-asalan dan tidak sesuai
kaidah akan mengacaukan ‘pola energy dasar’ dari sebuah wafaq dan
seterus-nya akan mengacaukan pola energy wafaq secara keseluruhan..
Ibaratnya kita membuat sebuah perahu, karena tidak mengikuti instruksi,
haslnya perahu itu tidak akan stabil ketika dibawa berlayar, mudah
goyah, bahkan kebocoran terjadi disana-sini, sampai akhirnya karam
tenggelam…
Kita mulai ya….
siapkan sebuah pena dan kertas…
dalam membuat kotak wafaq 3x3, langkah pertamanya adalah menggambar
garis terluar dahulu… baru kemudian membagi kotak2 didalamnya…
penggambaran garis dilakukan HARUS dari KIRI KE KANAN, jadi yang
diputar2 itu kertasnya.. gambar garisnya tetap searah… KIRI KE KANAN..
gimana..? sudah faham..? mudah kan?
Nah, sekarang kita bahas bagaimana cara memasukkan angka/huruf kedalam
tabel 3x3 tadi..
Pada awal lesson, kita telah mengerti bahwa wafaq berarti menjadikan
sesuatu itu selaras/harmonis.. pada praktek-nya penempatan angka-angka
atau huruf-huruf didalam sebuah tabel harus harmonis juga…
Perhatikan tabel dibawah ini:
Sekilas
tabel tersebut terlihat selaras, karena angka-angkanya ditempatkan
berurutan… TETAPI dalam ilmu wafak dasar, tabel 3x3 itu belum selaras…
kenapa? Karena kalu kita jumlah angka yang ada didalam kotak baik
secara vertical, horizontal maupun diagonal hasilnya akan berbeda-beda…
perhatikan gambar dibawah ini:
Nah,
tugas kita sekarang adalah bagaimana agar jumlah angka jika dihitung
secara horizontal, diagonal maupun vertical SELARAS atau dalam jumlah
yang sama..
Setelah kita utak-atik, akhirnya ketemu formasinya, yaitu seperti
dibawah ini:
Akhirnya
semua angka itu klo dijumlahkan kebawah, kesamping ataupun miring,
semua jumlahnya sama yaitu 15.
HARAP DIINGAT, untuk penulisan angka yang ada didalam tabel 3x3, HARUS
SELALU BERURUTAN penulisannya, dimulai dari angka 1-2-3 dst.. NDAK
BOLEH NGACAK…
Urutan penulisan-nya seperti pada gambar berikut:
Naaahh
udah ketemu deh formasi angka untuk wafaq 3x3 nya.
Wafaq 3x3 dengan formasi angka seperti diatas terkenal di dunia Arabic
magic sebagai “mutsalats al-ghazaly” karena Imam Ghazaly pernah
menciptakan beberapa buku yang menjelaskan tentang wafaq khususnya
wafaq 3x3 ini, saya pribadi menyebutnya dengan Rajah Adam Hawa. Kenapa?
Karena seluruh angkanya berjumlah 15 sama dengan nilai hisab jumal
untuk HAWA (ha kecil=8, wau=6, alif=1 ; total=15), lalu sekarang jika
hasil penjumlahan vertical (ataupun horizontal) di jumlahkan kembali
seluruhnya, ia akan berjumlah 45 dimana nilai 45 ini selaras dengan
nilai hisab jumal ADAM (alif=1, dal=4, mim=40).. dari perhitungan itu
juga kita mendapatkan sebuah perspektif baru tentang diciptakannya HAWA
dari salah satu rusuk ADAM (45=15x3) interesting isn’t it..? hehe
Selain itu, wafaq 3x3 ini juga merepresentasikan keseimbangan dan
penyatuan pria dan wanita… coba perhatikan gambar dibawah ini:
Angka
genap (feminine) berada di setiap penjuru tabel, angka ganjil
(maskulin) berada didalamnya.. sakralitas hubungan pria dan wanita
terlihat pada tabel 3x3 diatas.. sama seperti yin-yang, serta penyatuan
star tetrahedron dan earth tetrahedron dalam bintang daud…
Lebih dalam lagi, tabel wafaq diatas merepresentasikan seorang anak
yang ada didalam kandungan ibu nya… angka ganjil ada didalam angka
genap…
Oleh karenanya, tidak aneh wafaq 3x3 ini kebanyakan dipakai sebagai
sarana asihan... karenamemang karakteristik pola energy dasarnya
bersifat seperti itu.. Setelah kita menguasai HISAB JUMAL dan TEKNIK MEMBUAT TABEL 3x3 beserta
penempatan angka nya, sekarang kita gabungkan 2 sistem itu untuk
membuat sebuah WAFAQ A’DADI (wafaq yang berisi angka-angka, hasil dari
hisab jumal sebuah nama atau ayat suci)
Sebagai contoh, kita ambil isim (nama) ALLAH untuk dijadikan wafaq 3x3.
Pertama, kita lakukan hisab jumal pada isim ALLAH (kemarin kan sudah
ya.. dan hasilnya adalah 66)
setelah dapat hasilnya, berarti kita sudah punya 3 data penting: Hisab
jumal isim ALLAH = 66 Jumlah deret kotak yang akan dibuat = 3 Jumlah
deret angka pada tabel 3x3 = 15
Supaya tidak lupa, saya munculkan kembali tabel 3x3 nya dibawah ini:
Nah,
sekarang saya beri rumusnya untuk memasukkan hasil hisab jumal pada
tabel 3x3:
Quote:
(Jml. deret kotak + hasil hisab jumal – Jml. deret angka pada tabel) /
jml. deret kotak
Coba kita masukkan angka-angkanya kedalam rumus…
(3+66-15)/3
= 54/3
= 18
Hasil dari kalkulasi rumus diatas dijadikan angka pertama untuk
dimasukkan kedalam tabel 3x3.
Nah, masukkan angka 18 tadi kedalam kotak nomer 1 pada tabel 3x3.
Kemudian teruskan dengan angka selanjutnya yaitu 19 masukan kedalam
kotak nomer 2 pada tabel 3x3. Dan seterusnya dilakukan berurutan sampai
kotak nomer 9 terisi dengan angka 26.
Jadinya akan seperti ini:
Kita
coba lagi dengan contoh yang lain, kita ambil BASMALAH. Karena sudah
di-hisab jumal kemarin, langsung saja kita masukkan kedalam rumus:
(3+786-15)/3
= 774/3
= 258
Hasilnya akan seperti ini:
Nah,
mulai saat ini anda sudah bisa membuat sebuah WAFAQ A’DADI (wafaq yang
berisi angka-angka, hasil dari hisab jumal sebuah nama atau ayat suci).
Jika ingin sempurna ada beberapa tambahan lainnya seperti menggambar
garis kotaknya dengan aplikasi nama suci atau ayat, menambahkan nama
malaikat tertentu dalam penulisannya, men-charge wafaq dengan bacaan
tertentu untuk menambah power-nya dll. Insha Allah akan kita bahas
kedepannya…
Sebuah WAFAQ A’DADI yang sudah jadi, dapat dibawa kemana-mana (misalnya
disimpan didalam dompet) jadi tidak perlu risau lagi klo mau masuk WC,
atau tempat kotor lainnya, karena metode ini adalah metode para alim
zaman dahulu sebagai solusi agar seseorang dapat ber-tabarruk (memohon
berkah) melalui kalam / nama suci tanpa harus risau jika masuk ketempat
kotor / terhina-kan. Para alim menyamarkan kalam suci tersebut menjadi
kode-kode angka yang terhubung dengan pola energy aslinya, sehingga
energy dari kalam suci tetap akan menyertai si pemakai...
***************************
Setelah beberapa kali praktek membuat sebuah wafaq a’dadi 3x3, anda
mungkin merasa begitu mudah-nya tinggal menghitung dgn hisab jumal,
kalkulasi rumus, kmudian membuat tabel dan memasukkan angka2 nya..
Sekarang kalau kasusnya begini, buat sebuah wafaq a’dadi 3x3 dari isim
Muhammad.
Pasti anda langsung melakukan hisab jumal pada isim Muhammad, dan
hasilnya adalah 92.
Ketika masuk kedalam kalkulasi rumus anda mungkin sedikit bingung,
karena ada yang aneh disitu.. coba kita masuk ke rumus
(3+92-15)/3
= 80/3
= 26,67
Nah lo! Kok hasilnya koma?! Gimana masukin angka ke tabelnya?? Hehe
Coba klo kita masukkan angka 26 kedalam kotak, ga perlu masukin koma
nya.. hasilnya jadi begini:
Setelah dihitung, ternyata jumlahnya 90, bukan 92… brarti salah dong ya..
Nah, untuk membenarkannya, saya beri rumus baru, yaitu:
Quote:
((jml. Deret angka X jml. Deret angka) – (nilai sisa X jumlah deret angka)) +1
Nilai sisa adalah, hasil perbedaan dari tabel error tadi ke tabel yang seharusnya…
tabel error tadi kan menghasilkan nilai 90.. sedangkan yang diminta adalah 92.. jadi 90-92=2
jadi aplikasi rumusnya adalah:
((3 X 3) – (2 X (3)) +1
=(9-6)+1
= 4
4 ini kita sebut sebagai JUMP NUMBER.. yaitu nomer kotak dimana nilai didalamnya HARUS ditambah 1.
Perhatikan wafaq 3x3 isim Muhammad berikut:
Jadi
di kolom ber-nomor 4 itulah angka yang seharusnya bernilai 29, ditambah
1, menjadi 30. Untuk kotak selanjutnya tidak perlu ditambah satu…
Begitu… silahkan dipraktekkan dahulu... mudah-mudahan dimengerti…
***************************
Berbekal materi sebelumnya, kita sudah bisa membuat wafaq dasar 3x3,
sekarang, kita naikkan level wafaqnya dengan variasi-variasi yang
tentunya akan menambah power yang akan dibawanya…
Kalau kita lihat contoh gambar wafaq yg pertama dipost-kan:
Si
pembuat wafaq tersebut menggunakan kalimat tertentu untuk menggambarkan
garis luar wafaqnya, dan kalimat tersebut adalah:
قوله الحق وله الملك
“Sabda-Nya adalah HAQ dan hanya bagi-Nya lah Kekuasaan”
Kalimat tersebut sangat mayshur dikalangan ahli wafaq, karena polanya
merupakan pola perintah MUTLAK menggunakan nama dan atau kalimat suci
yang dating dari-Nya.
Kita bisa menggambarkan garis2 pada wafaq dengan nama, ayat atau
kalimat tertentu yang memiliki faidah dan fadilah tertentu..
Misalnya menggabungkan kalimat diatas dengan basmalah.. bentuknya akan
seperti ini:
Selain
itu, kita juga bisa membuat garis2 wafaq menggunakan huruf2 abjadiyyah
yang memiliki karakter tertentu… hal ini dilakukan untuk memfokuskan
energy yang akan dibentuk sesuai dengan karakter huruf abjadiyyahnya…
Dalam ilmu huruf, setiap huruf memiliki salah satu sifat dari 4 sifat
elemen semesta… 4 elemen tersebut adalah: API, UDARA, AIR, TANAH.
Nah, sebagai seorang ahli wafaq, ia harus menguasai pembagian huruf
abjadiyyah dan juga penggunaan abjadiyyah tersebut sesuai dengan
elemennya masing-masing..
Seperti teknik mengetahui nilai tiap huruf abjadiyyah yang saya
kemukakan diatas, kita tidak perlu mengingat nilai tiap hurufnya,,
karena akan makan banyak waktu pasti… cukup kita ingat urutan dan bunyi
hurufnya saja… seperti yang dinyanyikan oleh anak2 di file mp3 diatas…
setelah itu klo sudah hafal, kita buat chart-nya dengan nilai 1,2,3,4
dst sampai 1000 setelah selesai baru diisikan diatas setiap angka tadi
huruf yang bersangkutan… ini memudahkan kita dalam menghafal.. lama
kelamaan pasti hafal klo sering di praktekkan…
Bergitu juga dengan teknik mengetahui elemen tiap huruf, pertama-tama
buat sebuah kotak yang terbagi menjadi 8 kotak kebawah dan 4 kotak
kesamping. Kemudian, tuliskan dari sisi paling kiri berurutan ke sisi
yang kanan, API (naariyyun) – UDARA (hawaa-iyyun) – AIR (maa-iyyun) –
TANAH (turaabiyyun)
Setelah itu isi secara berurutan kaidah abjadiyyah pada kotak
dibawahnya mulai dari kotak paling kanan, sampai seluruh kotak habis
terisi.. maka jadinya akan seperti ini:
Sekarang
kita sudah mengetahui unsur elemen pada tiap tiap huruf.. JADI, bagi
seorang ahli wafaq, tidak ada istilah tidak tahu berapa nilai tiap
huruf atau apa elemen tiap huruf itu, kalaupun ia tidak hafal, ia dapat
merumuskannya, hanya butuh pensil dan secarik kertas!
Sekarang bagaimana mengaplikasikan masing2 huruf elemen itu kedalam
sebuah wafaq?
Dari tabel diatas, kita mengetahui bahwa:
Huruf-huruf yang ber-unsur api adalah :: alif, ha besar , tho, mim, fa,
syin, dza
Huruf-huruf yang ber-unsur udara adalah :: ba, wawu, ya, nun, shad, ta,
dlo.
Huruf-huruf yang ber-unsur air adalah :: jim, zay, kaf, sin, qaf, tsa,
zho.
Huruf-huruf yang ber-unsur tanah adalah :: dal, ha kecil, lam, 'ain,
ro, kho, ghain.
Nah aplikasinya, sambungkan huruf-huruf tersebut dan buat kotaknya dari
huruf-huruf tadi.. jadinya akan seperti ini :
ABJAD UNSUR API
ABJAD UNSUR UDARA
ABJAD UNSUR AIR
ABJAD UNSUR TANAH
Selain
huruf elemen ternyata peletakan angka pada kotak juga berhubungan
dengan karakter elemen tadi, dengan teknik peletakan angka yang berbeda
maka akan dihasilkan karakter elemen yang berbeda pula.. jika kedua
teknik ini digabungkan maka kekuatan elemen akan menjadi lebih kuat
lagi…!
Berikut ini adalah teknik peletakan angka yang berbeda untuk
masing-masing elemen:
Dan
berikut ini adalah contoh penggabungan teknik huruf elemen api sebagai
kotak wafaq dan peletakan angka dalam tabel untuk membentuk karakter
elemen api:
Penggabungan
kedua teknik diatas akan memperkuat pancaran karakter elemen tertentu,
dengan teknik tersebut kita dapat memfokuskan energy tertentu untuk
keperluan tertentu..
Kombinasi diatas akan menjadi ‘saluran’ / ‘wadah’ terbentuknya energy
elemental…
Elemen Api melambangkan semangat, gairah, energy, kekuatan. Penggunaan
elemen api biasa dipakai untuk peningkatan energy, empowering,
mempengaruhi fikiran, membuat konflik, kewibawaan, kepemimpinan dll
Elemen Udara melambangkan komunikasi, ide-ide baru, fikiran logis,
sosial. Penggunaan elemen udara biasa dipakai untuk mereka yang
bermasalah dengan komunikasi, penyembuhan penyakit paru-paru,
kecerdasan, dll
Elemen Air melambangkan kedamaian, meditative, kesadaran, emosi.
Penggunaan elemen air biasa dipakai untuk penyembuhan, kasih sayang,
memberi kedamaian, kerukunan, penyeimbangan mental-emosional,
memperkuat intuisi, mahabbah, dll
Elemen Tanah / Bumi melambangkan stabilitas, dimensi fisik,
manifestasi. Penggunaan elemen tanah biasa dipakai untuk kesabaran,
kebijaksanaan, ‘membungkam’ orang dll
Untuk lebih mempertegas karakter tiap elemen, lakukan penulisan
menghadap kearah yang telah ditentukan: Elemen API menghadap ke TIMUR
Elemen UDARA menghadap ke BARAT Elemen AIR menghadap ke UTARA Elemen
BUMI/TANAH menghadap ke SELATAN
Untuk arah menghadap dalam menuliskan wafaq perlu disesuaikan dengan
hari nya: Hari minggu jangan menghadap ke barat Hari senin jangan
menghadap ke barat Hari selasa jangan menghadap ke timur Hari rabu
jangan menghadap ke barat Hari kamis jangan menghadap ke timur Hari
jumat jangan menghadap ke timur Hari sabtu jangan menghadap ke timur
Sebagai contoh praktek, misalkan si A sakit hingga panas tinggi, kita
ingin mencoba mengobatinya dengan wafaq, maka kita akan mulai dengan
memilih wafaq yang sesuai dengan kebutuhan.. dalam kasus ini kita
memilih asma-Nya yaitu ‘Asy-Syaafiyu’ (Maha Penyembuh), lakukan hisab
jumal, masukan ke rumus, kemudian mulai menulis tabel wafaq menggunakan
huruf elemen air dengan menghadap ke arah utara, setelah tabelnya jadi,
masukkan angka hasil hisab jumal dan rumus kedalam tabel dengan kaidah
elemen air juga.. setelah jadi, rubah arah menghadap kita menjadi arah
kiblat, kemudian dekatkan wafaq ke mulut, dan wiridkan “Yaa Syaafii”
391 kali atau kelipatannya.. setiap selesai 100 kali berdoa memohon
kesembuhan untuk si sakit doanya bebas.. doanya boleh diulang 3 kali
sebagai bentuk kesungguhan.. setelah selesai, kita akan merasakan
perbedaan pada wafaq… seperti hidup… berenergy…! Lalu kemudian wafaq
bisa dibasuh dengan air dan airnya diminumkan atau dipakai mandi…
https://www.youtube.com/watch?v=DYMiRVWHyU8
BalasHapusMantaaaf
BalasHapusAssalamualaikum qobiltu pak kiyai 🙏
BalasHapusSangat bermanfaat