Kamis, 21 April 2016

BELAJAR ILMU WAFAQ

Wafaq secara harfiyah berarti جَعَلَهُ مُوَافِقًا أو مُلائِمًا yaitu menjadikan sesuatu itu selaras, cocok, sesuai, harmonis... sedangkan, secara umum Wafaq berarti suatu tulisan yang terdiri dari angka-angka dan atau huruf-huruf yang disusun secara sistematis mengikuti kaidah yang telah ditentukan untuk membentuk pola energy yang diinginkan yang dapat digunakan sebagai sarana penyembuhan, perlindungan, keselamatan, kemudahan rizki dll. sesuai keinginan si pembuat wafaq. Sebagian kita mungkin bingung dengan kerancuan istilah wafaq/wafak/awfaq/aufaq/rajah/isim/syakal/dairoh/khatim dll.. Mari kita perjelas… AWFAQ adalah bentuk jamak dari WAFAQ. Sedangkan WAFAK atau AUFAK adalah transliterasi yang salah dari WAFAQ. Seperti beberapa kasus saya temukan, ada yg menyebut HIZIB dengan HIJIB, AYAT KURSIY dengan AYAT QURSY, dll. Hati-hati… salah istilah, bisa salah makna… Sedangkan ISIM secara harfiyah berarti NAMA, banyak masyarakat menyebut JIMAT dengan ISIM. Mungkin karena didalam jimat itu tertulis nama-nama Allah, makanya disebut ISIM.. SYAKAL berarti BENTUK.. saya pribadi menyamakan istilah RAJAH dengan SYAKAL.. karena rajah dan syakal bentuknya tidak selalu terdiri dari kotak-kotak angka dan atau huruf.. terkadang berupa symbol atau gambar mistik. DAIROH biasanya berbentuk lingkaran, juga dipenuhi dengan huruf-huruf dan angka-angka atau kalimat-kalimat suci. Sedangkan KHATIM berarti cincin, biasanya bentuknya tidak rumit, tetapi menjadi faktor kunci untuk mengakses energynya.. biasanya ditatah pada perak, tembaga atau bahan logam lainnya dan dijadikan cincin. OK, setelah kita mengerti apa wafak itu, sekarang kita mempersiapkan diri kita untuk mempelajari ilmu wafak ini lebih dalam.. Ilmu wafaq pada prakteknya akan berhubungan dengan tulis-menulis atau gambar menggambar.. seluruh komponen yang berhubungan dengan hal tersebut akan mempengaruhi pola energy yang akan terbentuk. Komponen-komponen tersebut biasanya terdiri dari: * Jenis pena * Jenis tinta * Jenis objek penulisan (kertas/logam/kulit dll.) * Kalimat/angka/huruf yang dituliskan * Cara penulisan (memutar, persegi, matematikal dll) * Waktu/saat penulisan dilakukan (bulan/hari/ jam tertentu, dibawah rasi bintang tertentu, teknik nafas tertentu dll) * Arah hadap penulisan (barat, timur, utara, selatan, qiblat dll.) * Jenis bukhur untuk mengasapi wafaq * Serta kemampuan pembuat wafaq dalam men-charge dan mengkunci energy kedalam wafaq. Bagi seorang master ilmu wafaq / ilmu rajah, seluruh komponen itu diperhitungkan masak-masak untuk membentuk suatu pola tertentu untuk keperluan tertentu.. semakin lengkap dan tepat komponennya, maka akan semakin fokus dan semakin kuat daya pengaruh wafaq/rajah nya. Bagi beberapa master lain, mereka sudah tidak terikat lagi pada aturan-aturan baku dalam penulisan rajah/wafaq, mereka akan kontak dengan ruh orang yang meminta wafaq dan sang master akan menangkap getaran ruh tersebut yang kemudian akan ia cari getaran di dimensi tinggi yang sesuai untuk memecahkan problem orang tadi, setelah dapat getarannya, sang master akan mengubah getaran tadi menjadi gerakan dan gerakan tadi tertuang dalam tulisan rajah yang ia buat.. secara lahiriah mungkin tidak bisa terbaca oleh orang awam, terlihat seperti coretan asal-asalan saja.. tetapi sesunggunya ia mengandung energy yang tepat dan sesuai untuk memperbaiki ‘ketidakselarasan’ yang dialami oleh orang yang meminta wafaq tadi.. Tentu saja bagi kita yang ingin mempelajari ilmu wafaq tidak mesti langsung menguasai semua komponen diatas,, olehkarena nya, dibuatlah tingkatan2 dalam mempelajari ilmu wafaq dari BASIC sampai ADVANCED. Dalam level basic/dasar, kita akan membahas hal-hal yang fundamental dahulu, yang paling penting. Kita tidak akan membahas masalah aturan falakiyyah, pemilihan tinta, pena, media, serta bukhur yang rumit. Mungkin dibahas tetapi sekilas saja.. Ada 2 hal DASAR yang harus dikuasai oleh seseorang yang berniat mempelajari ilmu wafaq, yaitu: 1. Harus bisa baca dan tulis huruf dan angka arab 2. Harus hafal kaidah abjadiyyah Apa yang dimaksud dengan KAIDAH ABJADIYYAH? kaidah abjadiyyah adalah urut-urutan huruf dalam bahasa arab. Urut-urutan huruf ini berbeda dengan apa yang sekarang dikenal oleh masyarakat umum... kebanyakan orang memakai urut-urutan huruf arab sebagai berikut: ALIF-BA-TA-TSA-JIM dst... kita dalam ilmu hikmah, memakai kaidah urut-urutan yang sudah berusia sangat tua... yaitu "kaidah abjadiyyah" yang biasa dihafal dengan sebutan berikut:

ABAJADUN HAWAZUN HATHOYA KALAMANUN SA'A-FA SHUN QOROSYUN TA TSA KHO DZUN DLO ZHO GHUN nah, sampai sini, silahkan dihafalkan dulu kaidah abjadiyyah nya... HARUS BENAR-BENAR HAFAL... tidak hanya hafal bunyinya saja, tetapi hafal penulisannya juga.... saya wanti-wanti nih, soalnya klo ga hafal kesananya bakal kesulitan bener deh... OKE?

Jadinya akan seperti gambar dibawah ini…

 KAIDAH ABJADIYYAH yang sudah dihafal sebelumnya, sambil ditulis hurufnya satu persatu diatas angka yang sudah tersedia… Contoh: A ditulis diatas angka 1 BA ditulis diatas angka 2 JA ditulis diatas angka 3 DUN ditulis diatas angka 4 dst.. maka anda akan mendapatkan sebuah kaidah abjadiyyah yang lengkap dengan nilai-nilai pada masing-masing hurufnya, seperti gambar dibawah ini:
jadi, mulai saat ini silahkan berlatih menuliskan angka dan bunyi KAIDAH ABJADIYYAH sampai terbentuk rumus yang sempurna seperti diatas. Dan, rumus itu akan selalu kita buat sebelum membuat wafaq kedepannya… ************************ Gimana? Sudah bisa bikin rumus KAIDAH ABJADIYYAH dengan benar? Klo sudah, mari kita lanjutkan pelajarannya… Setelah kita membuat rumus kaidah abjadiyyah yang benar, kita dapat mempergunakan rumus ini untuk menghitung nilai suatu nama, suatu kata, suatu kalimat, ataupun suatu ayat, suatu surat, bahkan satu alquran! Klo udah tau jumlah nilai dari suatu nama atau suatu ayat fungsinya untuk apa? Salah satunya adalah untuk membuka tabir mistik dari ayat tersebut… Bingung? Langsung aja kita aplikasikan supaya ndak bingung ya… Sekarang coba kita pilih suatu nama suci yang diyakini memiliki energy… hmmm… kita ambil saya dari asma-ul husna… misalnya AL-LATHIF.. Jika ditulis dalam huruf arab seperti ini: اللطيف Sekarang kita buang Alif Lam awal pada kata AL-LATHIIF tadi, jadi yang kita ambil adalah kata dasar nya.. menjadi seperti berikut: ل ط ي ف Nah, sekarang kita lihat kembali rumus KAIDAH ABJADIYYAH, lihat huruf LAM nilainya berapa? Huruf THO nilainya berapa? Huruf YA nilainya berapa? Huruf FA nilainya berapa? Dari tabel Kaidah abjadiyyah didapatkan: Lam bernilai 30 Tho bernilai 9 Ya bernilai 10 Fa bernilai 80 (tulis nilai-nilai ini dibawah huruf yang bersangkutan) sehingga total jumlah nilai asma tersebut adalah 30+9+10+80=129... inilah rahasia kenapa asma "yaa lathiif" secara masyhur dibaca 129 kali... para ulama dan para wali terdahulu menghitungnya berdasarkan Kaidah Abjadiyyah dan diajarkan kepada murid-muridnya untuk dibaca sejumlah nilai asma’nya.. OK, kita coba lagi dengan contoh selanjutnya: Sekarang kita ambil kalimat LAA ILAAHA ILLA ALLAH, yang jika dituliskan kedalam bahasa arab menjadi: لا إله الاّ الله Kemudian kita pisah-pisahkan tiap huruf nya agar memudahkan menghitungnya: ل ا إ ل ه ا ل ا ا ل ل ه Kemudian tuliskan nilai huruf tepat dibawah huruf yang bersangkutan, lalu jumlahkan, seperti gambar dibawah ini:
Jadi, berdasarkan Kaidah Abjadiyyah, nilai daripada kalimat Laa Ilaaha Illa Allah itu adalah 165… inilah rahasia kenapa para Syeikh Tariqah mewajibkan minimal 165 kali dalam mewiridkan kalimat Laa Ilaaha Illa Allah tersebut… asal mula nilainya muncul dari perhitungan tersebut diatas. Masih penasaran? Okey kita coba dengan kalimat yang lebih panjang… Kali ini kita coba dengan kalimat HASBUNALLAAHU WA NI’MAL WAKIIL… Kita tulis dulu kalimat lengkapnya, kemudian dipisah-pisah per huruf, lalu letakkan nilai masing2 huruf tepat dibawah huruf yang bersangkutan, kemudian jumlahkan… Hasilnya akan jadi seperti ini:
************************ Senangnya… ternyata banyak juga rekan-rekan yang semangat berlatih HISAB JUMAL (perhitungan nilai huruf menggunakan kaidah abjadiyyah)… Ketelitian merupakan faktor penting disini, oleh karenanya, perhatian dan koreksi dari rekan-rekan sangat dibutuhkan… OK kita lanjut ya lessonnya… Dengan menguasai HISAB JUMAL berarti sudah jalan 50% untuk membuat sebuah wafaq sederhana.. karena hasil dari HISAB JUMAL itu-lah yang akan dijadikan ISI daripada kotak-kotak pada sebuah wafaq. 50% -nya lagi berada pada penguasaan pembuatan kotak wafaq serta tatacara penempatan angka/huruf pada kotak tersebut.. Nah, sekarang silahkan lihat wafaq dibawah ini:
Wafaq diatas adalah salah satu bentuk wafaq standar, dan kita HARUS BISA membuatnya sesuai kaidah yang berlaku… Sekarang fokuskan perhatian HANYA pada kotak-kotak yang berjumlah 3x3 tersebut… hilangkan angka2 didalam kotak tersebut…
Kita akan mempelajari bagaimana menggambar kotak 3x3 seperti diatas sesuai kaidah ilmu wafaq.. Penggambaran garis kotak2 tersebut tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, karena ia akan menjadi pondasi awal dari energy yang akan di program kedalamnya.. penggambaran yang asal-asalan dan tidak sesuai kaidah akan mengacaukan ‘pola energy dasar’ dari sebuah wafaq dan seterus-nya akan mengacaukan pola energy wafaq secara keseluruhan.. Ibaratnya kita membuat sebuah perahu, karena tidak mengikuti instruksi, haslnya perahu itu tidak akan stabil ketika dibawa berlayar, mudah goyah, bahkan kebocoran terjadi disana-sini, sampai akhirnya karam tenggelam… Kita mulai ya…. siapkan sebuah pena dan kertas… dalam membuat kotak wafaq 3x3, langkah pertamanya adalah menggambar garis terluar dahulu… baru kemudian membagi kotak2 didalamnya… penggambaran garis dilakukan HARUS dari KIRI KE KANAN, jadi yang diputar2 itu kertasnya.. gambar garisnya tetap searah… KIRI KE KANAN..
gimana..? sudah faham..? mudah kan? Nah, sekarang kita bahas bagaimana cara memasukkan angka/huruf kedalam tabel 3x3 tadi.. Pada awal lesson, kita telah mengerti bahwa wafaq berarti menjadikan sesuatu itu selaras/harmonis.. pada praktek-nya penempatan angka-angka atau huruf-huruf didalam sebuah tabel harus harmonis juga… Perhatikan tabel dibawah ini:
Sekilas tabel tersebut terlihat selaras, karena angka-angkanya ditempatkan berurutan… TETAPI dalam ilmu wafak dasar, tabel 3x3 itu belum selaras… kenapa? Karena kalu kita jumlah angka yang ada didalam kotak baik secara vertical, horizontal maupun diagonal hasilnya akan berbeda-beda… perhatikan gambar dibawah ini:
Nah, tugas kita sekarang adalah bagaimana agar jumlah angka jika dihitung secara horizontal, diagonal maupun vertical SELARAS atau dalam jumlah yang sama.. Setelah kita utak-atik, akhirnya ketemu formasinya, yaitu seperti dibawah ini:
Akhirnya semua angka itu klo dijumlahkan kebawah, kesamping ataupun miring, semua jumlahnya sama yaitu 15. HARAP DIINGAT, untuk penulisan angka yang ada didalam tabel 3x3, HARUS SELALU BERURUTAN penulisannya, dimulai dari angka 1-2-3 dst.. NDAK BOLEH NGACAK… Urutan penulisan-nya seperti pada gambar berikut:
Naaahh udah ketemu deh formasi angka untuk wafaq 3x3 nya. Wafaq 3x3 dengan formasi angka seperti diatas terkenal di dunia Arabic magic sebagai “mutsalats al-ghazaly” karena Imam Ghazaly pernah menciptakan beberapa buku yang menjelaskan tentang wafaq khususnya wafaq 3x3 ini, saya pribadi menyebutnya dengan Rajah Adam Hawa. Kenapa? Karena seluruh angkanya berjumlah 15 sama dengan nilai hisab jumal untuk HAWA (ha kecil=8, wau=6, alif=1 ; total=15), lalu sekarang jika hasil penjumlahan vertical (ataupun horizontal) di jumlahkan kembali seluruhnya, ia akan berjumlah 45 dimana nilai 45 ini selaras dengan nilai hisab jumal ADAM (alif=1, dal=4, mim=40).. dari perhitungan itu juga kita mendapatkan sebuah perspektif baru tentang diciptakannya HAWA dari salah satu rusuk ADAM (45=15x3) interesting isn’t it..? hehe Selain itu, wafaq 3x3 ini juga merepresentasikan keseimbangan dan penyatuan pria dan wanita… coba perhatikan gambar dibawah ini:
Angka genap (feminine) berada di setiap penjuru tabel, angka ganjil (maskulin) berada didalamnya.. sakralitas hubungan pria dan wanita terlihat pada tabel 3x3 diatas.. sama seperti yin-yang, serta penyatuan star tetrahedron dan earth tetrahedron dalam bintang daud… Lebih dalam lagi, tabel wafaq diatas merepresentasikan seorang anak yang ada didalam kandungan ibu nya… angka ganjil ada didalam angka genap… Oleh karenanya, tidak aneh wafaq 3x3 ini kebanyakan dipakai sebagai sarana asihan... karenamemang karakteristik pola energy dasarnya bersifat seperti itu.. Setelah kita menguasai HISAB JUMAL dan TEKNIK MEMBUAT TABEL 3x3 beserta penempatan angka nya, sekarang kita gabungkan 2 sistem itu untuk membuat sebuah WAFAQ A’DADI (wafaq yang berisi angka-angka, hasil dari hisab jumal sebuah nama atau ayat suci) Sebagai contoh, kita ambil isim (nama) ALLAH untuk dijadikan wafaq 3x3. Pertama, kita lakukan hisab jumal pada isim ALLAH (kemarin kan sudah ya.. dan hasilnya adalah 66) setelah dapat hasilnya, berarti kita sudah punya 3 data penting: Hisab jumal isim ALLAH = 66 Jumlah deret kotak yang akan dibuat = 3 Jumlah deret angka pada tabel 3x3 = 15 Supaya tidak lupa, saya munculkan kembali tabel 3x3 nya dibawah ini:
Nah, sekarang saya beri rumusnya untuk memasukkan hasil hisab jumal pada tabel 3x3: Quote: (Jml. deret kotak + hasil hisab jumal – Jml. deret angka pada tabel) / jml. deret kotak Coba kita masukkan angka-angkanya kedalam rumus… (3+66-15)/3 = 54/3 = 18 Hasil dari kalkulasi rumus diatas dijadikan angka pertama untuk dimasukkan kedalam tabel 3x3. Nah, masukkan angka 18 tadi kedalam kotak nomer 1 pada tabel 3x3. Kemudian teruskan dengan angka selanjutnya yaitu 19 masukan kedalam kotak nomer 2 pada tabel 3x3. Dan seterusnya dilakukan berurutan sampai kotak nomer 9 terisi dengan angka 26. Jadinya akan seperti ini:
Kita coba lagi dengan contoh yang lain, kita ambil BASMALAH. Karena sudah di-hisab jumal kemarin, langsung saja kita masukkan kedalam rumus: (3+786-15)/3 = 774/3 = 258 Hasilnya akan seperti ini:
Nah, mulai saat ini anda sudah bisa membuat sebuah WAFAQ A’DADI (wafaq yang berisi angka-angka, hasil dari hisab jumal sebuah nama atau ayat suci). Jika ingin sempurna ada beberapa tambahan lainnya seperti menggambar garis kotaknya dengan aplikasi nama suci atau ayat, menambahkan nama malaikat tertentu dalam penulisannya, men-charge wafaq dengan bacaan tertentu untuk menambah power-nya dll. Insha Allah akan kita bahas kedepannya… Sebuah WAFAQ A’DADI yang sudah jadi, dapat dibawa kemana-mana (misalnya disimpan didalam dompet) jadi tidak perlu risau lagi klo mau masuk WC, atau tempat kotor lainnya, karena metode ini adalah metode para alim zaman dahulu sebagai solusi agar seseorang dapat ber-tabarruk (memohon berkah) melalui kalam / nama suci tanpa harus risau jika masuk ketempat kotor / terhina-kan. Para alim menyamarkan kalam suci tersebut menjadi kode-kode angka yang terhubung dengan pola energy aslinya, sehingga energy dari kalam suci tetap akan menyertai si pemakai... *************************** Setelah beberapa kali praktek membuat sebuah wafaq a’dadi 3x3, anda mungkin merasa begitu mudah-nya tinggal menghitung dgn hisab jumal, kalkulasi rumus, kmudian membuat tabel dan memasukkan angka2 nya.. Sekarang kalau kasusnya begini, buat sebuah wafaq a’dadi 3x3 dari isim Muhammad. Pasti anda langsung melakukan hisab jumal pada isim Muhammad, dan hasilnya adalah 92. Ketika masuk kedalam kalkulasi rumus anda mungkin sedikit bingung, karena ada yang aneh disitu.. coba kita masuk ke rumus (3+92-15)/3 = 80/3 = 26,67 Nah lo! Kok hasilnya koma?! Gimana masukin angka ke tabelnya?? Hehe Coba klo kita masukkan angka 26 kedalam kotak, ga perlu masukin koma nya.. hasilnya jadi begini:
Setelah dihitung, ternyata jumlahnya 90, bukan 92… brarti salah dong ya.. Nah, untuk membenarkannya, saya beri rumus baru, yaitu: Quote: ((jml. Deret angka X jml. Deret angka) – (nilai sisa X jumlah deret angka)) +1 Nilai sisa adalah, hasil perbedaan dari tabel error tadi ke tabel yang seharusnya… tabel error tadi kan menghasilkan nilai 90.. sedangkan yang diminta adalah 92.. jadi 90-92=2 jadi aplikasi rumusnya adalah: ((3 X 3) – (2 X (3)) +1 =(9-6)+1 = 4 4 ini kita sebut sebagai JUMP NUMBER.. yaitu nomer kotak dimana nilai didalamnya HARUS ditambah 1. Perhatikan wafaq 3x3 isim Muhammad berikut:
Jadi di kolom ber-nomor 4 itulah angka yang seharusnya bernilai 29, ditambah 1, menjadi 30. Untuk kotak selanjutnya tidak perlu ditambah satu… Begitu… silahkan dipraktekkan dahulu... mudah-mudahan dimengerti… *************************** Berbekal materi sebelumnya, kita sudah bisa membuat wafaq dasar 3x3, sekarang, kita naikkan level wafaqnya dengan variasi-variasi yang tentunya akan menambah power yang akan dibawanya… Kalau kita lihat contoh gambar wafaq yg pertama dipost-kan:
Si pembuat wafaq tersebut menggunakan kalimat tertentu untuk menggambarkan garis luar wafaqnya, dan kalimat tersebut adalah: قوله الحق وله الملك “Sabda-Nya adalah HAQ dan hanya bagi-Nya lah Kekuasaan” Kalimat tersebut sangat mayshur dikalangan ahli wafaq, karena polanya merupakan pola perintah MUTLAK menggunakan nama dan atau kalimat suci yang dating dari-Nya. Kita bisa menggambarkan garis2 pada wafaq dengan nama, ayat atau kalimat tertentu yang memiliki faidah dan fadilah tertentu.. Misalnya menggabungkan kalimat diatas dengan basmalah.. bentuknya akan seperti ini:
Selain itu, kita juga bisa membuat garis2 wafaq menggunakan huruf2 abjadiyyah yang memiliki karakter tertentu… hal ini dilakukan untuk memfokuskan energy yang akan dibentuk sesuai dengan karakter huruf abjadiyyahnya… Dalam ilmu huruf, setiap huruf memiliki salah satu sifat dari 4 sifat elemen semesta… 4 elemen tersebut adalah: API, UDARA, AIR, TANAH. Nah, sebagai seorang ahli wafaq, ia harus menguasai pembagian huruf abjadiyyah dan juga penggunaan abjadiyyah tersebut sesuai dengan elemennya masing-masing.. Seperti teknik mengetahui nilai tiap huruf abjadiyyah yang saya kemukakan diatas, kita tidak perlu mengingat nilai tiap hurufnya,, karena akan makan banyak waktu pasti… cukup kita ingat urutan dan bunyi hurufnya saja… seperti yang dinyanyikan oleh anak2 di file mp3 diatas… setelah itu klo sudah hafal, kita buat chart-nya dengan nilai 1,2,3,4 dst sampai 1000 setelah selesai baru diisikan diatas setiap angka tadi huruf yang bersangkutan… ini memudahkan kita dalam menghafal.. lama kelamaan pasti hafal klo sering di praktekkan… Bergitu juga dengan teknik mengetahui elemen tiap huruf, pertama-tama buat sebuah kotak yang terbagi menjadi 8 kotak kebawah dan 4 kotak kesamping. Kemudian, tuliskan dari sisi paling kiri berurutan ke sisi yang kanan, API (naariyyun) – UDARA (hawaa-iyyun) – AIR (maa-iyyun) – TANAH (turaabiyyun) Setelah itu isi secara berurutan kaidah abjadiyyah pada kotak dibawahnya mulai dari kotak paling kanan, sampai seluruh kotak habis terisi.. maka jadinya akan seperti ini:
Sekarang kita sudah mengetahui unsur elemen pada tiap tiap huruf.. JADI, bagi seorang ahli wafaq, tidak ada istilah tidak tahu berapa nilai tiap huruf atau apa elemen tiap huruf itu, kalaupun ia tidak hafal, ia dapat merumuskannya, hanya butuh pensil dan secarik kertas! Sekarang bagaimana mengaplikasikan masing2 huruf elemen itu kedalam sebuah wafaq? Dari tabel diatas, kita mengetahui bahwa: Huruf-huruf yang ber-unsur api adalah :: alif, ha besar , tho, mim, fa, syin, dza Huruf-huruf yang ber-unsur udara adalah :: ba, wawu, ya, nun, shad, ta, dlo. Huruf-huruf yang ber-unsur air adalah :: jim, zay, kaf, sin, qaf, tsa, zho. Huruf-huruf yang ber-unsur tanah adalah :: dal, ha kecil, lam, 'ain, ro, kho, ghain. Nah aplikasinya, sambungkan huruf-huruf tersebut dan buat kotaknya dari huruf-huruf tadi.. jadinya akan seperti ini : ABJAD UNSUR API
ABJAD UNSUR UDARA
ABJAD UNSUR AIR
ABJAD UNSUR TANAH
Selain huruf elemen ternyata peletakan angka pada kotak juga berhubungan dengan karakter elemen tadi, dengan teknik peletakan angka yang berbeda maka akan dihasilkan karakter elemen yang berbeda pula.. jika kedua teknik ini digabungkan maka kekuatan elemen akan menjadi lebih kuat lagi…! Berikut ini adalah teknik peletakan angka yang berbeda untuk masing-masing elemen:
Dan berikut ini adalah contoh penggabungan teknik huruf elemen api sebagai kotak wafaq dan peletakan angka dalam tabel untuk membentuk karakter elemen api:
Penggabungan kedua teknik diatas akan memperkuat pancaran karakter elemen tertentu, dengan teknik tersebut kita dapat memfokuskan energy tertentu untuk keperluan tertentu.. Kombinasi diatas akan menjadi ‘saluran’ / ‘wadah’ terbentuknya energy elemental… Elemen Api melambangkan semangat, gairah, energy, kekuatan. Penggunaan elemen api biasa dipakai untuk peningkatan energy, empowering, mempengaruhi fikiran, membuat konflik, kewibawaan, kepemimpinan dll Elemen Udara melambangkan komunikasi, ide-ide baru, fikiran logis, sosial. Penggunaan elemen udara biasa dipakai untuk mereka yang bermasalah dengan komunikasi, penyembuhan penyakit paru-paru, kecerdasan, dll Elemen Air melambangkan kedamaian, meditative, kesadaran, emosi. Penggunaan elemen air biasa dipakai untuk penyembuhan, kasih sayang, memberi kedamaian, kerukunan, penyeimbangan mental-emosional, memperkuat intuisi, mahabbah, dll Elemen Tanah / Bumi melambangkan stabilitas, dimensi fisik, manifestasi. Penggunaan elemen tanah biasa dipakai untuk kesabaran, kebijaksanaan, ‘membungkam’ orang dll Untuk lebih mempertegas karakter tiap elemen, lakukan penulisan menghadap kearah yang telah ditentukan: Elemen API menghadap ke TIMUR Elemen UDARA menghadap ke BARAT Elemen AIR menghadap ke UTARA Elemen BUMI/TANAH menghadap ke SELATAN Untuk arah menghadap dalam menuliskan wafaq perlu disesuaikan dengan hari nya: Hari minggu jangan menghadap ke barat Hari senin jangan menghadap ke barat Hari selasa jangan menghadap ke timur Hari rabu jangan menghadap ke barat Hari kamis jangan menghadap ke timur Hari jumat jangan menghadap ke timur Hari sabtu jangan menghadap ke timur Sebagai contoh praktek, misalkan si A sakit hingga panas tinggi, kita ingin mencoba mengobatinya dengan wafaq, maka kita akan mulai dengan memilih wafaq yang sesuai dengan kebutuhan.. dalam kasus ini kita memilih asma-Nya yaitu ‘Asy-Syaafiyu’ (Maha Penyembuh), lakukan hisab jumal, masukan ke rumus, kemudian mulai menulis tabel wafaq menggunakan huruf elemen air dengan menghadap ke arah utara, setelah tabelnya jadi, masukkan angka hasil hisab jumal dan rumus kedalam tabel dengan kaidah elemen air juga.. setelah jadi, rubah arah menghadap kita menjadi arah kiblat, kemudian dekatkan wafaq ke mulut, dan wiridkan “Yaa Syaafii” 391 kali atau kelipatannya.. setiap selesai 100 kali berdoa memohon kesembuhan untuk si sakit doanya bebas.. doanya boleh diulang 3 kali sebagai bentuk kesungguhan.. setelah selesai, kita akan merasakan perbedaan pada wafaq… seperti hidup… berenergy…! Lalu kemudian wafaq bisa dibasuh dengan air dan airnya diminumkan atau dipakai mandi…

3 komentar: