Rabu, 21 Januari 2015

Doa Dzikir Jimat Nabawiyah





اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبىِّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ  أَنْتَ  عَلَيْكَ  تَوَكَّلْتُ   وَأَنْتَ  رَبُّ الْعَرْشِ  الْعَظِيْمِ,  مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ, وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ, لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ  أَعْلَمُ أَنَّ الله عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ, وَ أَنَّ الله قَدْ أَحَاطَ  بِكُلِّ شَيْئٍ عِلْمًا. اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِى وَ مِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَـتِهَا إِنَّ رَبىِّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ.



Alloohumma anta rabbii, laa ilaaha illaa anta, alaika taw.kkaltu, wa anta rabbul ‘arsyil ‘azhiim. Maa syaa-Alloohu kaana, wamaa lam yasya’ lam yakun. Wa laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. A’lamu annallooha ‘alaa kulli syai-in qadiir, wa annallooha qad ahaatha bikulli syai-in ‘ilmaa. Alloohumma innii a’uudzu bika min syarri nafsii, wa min syarri kulli daabbatin anta aakhidzun binaashiyatihaa. Inna rabbii ‘alaa shiraathim-mustaqiim.




Artinya : “Ya Allah! Engkau Tuhanku. Tiada tuhan selain Engkau. Hanya kepada-Mu aku bertawakkal, dan Engkau Tuhan Penguasa ‘arasy yang agung. Apa yang dikehendaki Allah, akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya, tidak akan terjadi. Tiada daya dan tiada kekuatan, selain dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Aku tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan bahwa Ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Ya Allah! Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kejahatan diriku dan dari kejahatan semua hewan melata yang telah berada didalam pengendalian-Mu. Sesungguhnya Tuhanku senantiasa berada di jalan yang lurus”.



Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang membacanya, maka apa saja yang tidak ia kehendaki, tidak satu pun yang akan menimpa pada dirinya, keluarganya dan hartanya”.



Dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan suatu riwayat yang diketengahkan oleh Ibnu Sinni, bahwa seseorang pernah mendatangi Abu Darda’ ra seraya mengadu, “Wahai Abu Darda’! Aku melihat Rumahmu terbakar”. Abu Darda’ menjawab, “Bukan rumahku, karena aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Siapa saja yang membaca dzikir ini (sebagaimana di atas) di pagi hari, ia akan terhindar dari dari bencana yang mungkin mengenai dirinya, keluarganya dan harta bendanya’. Aku selalu membacanya setiap pagi”.
Abu Darda’ lantas mengajak para sahabat pergi ke rumahnya, untuk menyaksikan rumahnya yang dikabarkan terbakar. Ternyata yang terbakar adalah rumah-rumah di sekitar rumahnya. Sementara rumahnya sendiri, tidak sedikit pun yang terbakar. Jika doa dzikir tersebut dibaca di waktu sore, maka akan terhindar dari bencana pada malam harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar