Hizib yang akan saya bagikan kali ini bernama hizib Ibn Hajar atau seringkali oleh berbagai kalangan disebut hizib ilmu laduni. Dinamakan demikian karena memang salah satu khasiatnya adalah untuk mendapatkan ilmu laduni dari sisi Allah ta'ala.
Tentu hasil akhirnya kita serahkan kepada Allah ta'ala, karena kita sebagai manusia hanyalah berikhtiar atau berusaha dengan yang terbaik. Dan salah satunya melalui amalan-amalan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam maupun oleh para ulama yang memang kompeten dalam bidangnya.
Hizib Ibnu Hajar untuk Ilmu Laduni
Sebagaimana telah banyak dijelaskan bahwa ilmu laduni seringkali dikaitkan dengan istilah "weruh sak durunge winarah" atau ilmu yang dengannya seseorang dengan izin Allah sudah tahu walapun sebelumnya belum pernah belajar.
Ada pula yang mengatakan bahwa orang yang memiliki ilmu laduni, ia tetap belajar akan tetapi mudah sekali dalam menangkap ilmu yang diperolehnya tersebut sehingga seakan-akan ia tidak pernah belajar sebelumnya.
Dan memang ilmu laduni ini adalah anugerah khusus dari Allah kepada hamba-hamba yang dikehendakiNya.
Jadi memang ilmu laduni ini tidak bisa dipelajari dengan seperangkat kaidah-kaidah tertentu sebagaimana kita belajar ilmu-ilmu lainnya.
Hanya saja kita bisa mengupayakannya lewat doa ataupun amalan-amalan yang berarti kita tidak mengupayakannya melalui usaha, tapi dengan cara meminta kepada Allah secara langsung.
Dengan meminta kepada Allah inilah, kita berharap Allah akan menganugerahi ilmu laduni kepada kita sehingga kita dapat menguasai berbagai disiplin ilmu dengan mudah.
Kaifiyah Pengamalan:
Kaifiyah ataupun tata cara pengamalan hizib Ibnu Hajar ini saya ambilkan dari sebuah kitab berjudul Sullamul Futuhat.
Dan berikut inilah kaifiyah mengamalkan hizib Ibnu Hajar
Puasa tujuh hari dengan makan sekedarnya dengan nasi saja untuk menekan hawa nafsu. Selama puasa, setiap tengah malam shalat hajat dua rakaat, dengan niat Ushalli Sunnatal Haajaat Rak'ataini lillaahi ta'ala. Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fatihah membaca surah al-Kafirun. Rakaat kedua setelah membaca surah al-Fatihah membaca surah al-Ikhlas.
Setelah salam kirim fatehah kepada:
اِلَي حَضْرَةِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَليَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الكِرَامِ شَيْءٌ للهِ لَهُمُ الفَاتِحَة 1
وَاِلَي حَضْرَةِ نَبِيِّ اللهِ الخَضِرِ بَلْيَا بْنِ مَلْكَانَ الفَاتِحَة 1
وَ اِلَي رُوْحِ الشَّيْخِ ابْنِ حَجَرٍ الفَاتِحَة 1
خُصُوْصًا مَنْ اَجَازَنَا اِلَي المُنْتَهَي الفَاتِحَة 1
Setelah itu membaca hizib Ibnu Hajar berikut ini:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ زِدْنِي عِلْمًا وَفهَمْاً يَا كَاشِفَ المُشْكِلَاتِ اِكْشِفِ الحُجُبَ عَنْ وُجُوْهِ هَذِهِ المَعَانِي حَتَّي اَطَّلِعَ عَلَيَ خَفَايَا هَذِهِ المَسَائِلِ وَاحْفَظْنِي مِنَ الخَطَاءِ وَ الضَّلَالِ فَأَنْتَ مُوَفِّقُ كُلِّ اَمْرٍ وَ اَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوْب
اِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللهِ وَ اَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلًا اُولَئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الأَخِرَةِ 111
Setelah selesai puasanya hizib Ibnu Hajar ini diamalkan setiap hari setelah selesai shalat fardhu sebanyak 3 kali, 5 kali, atau 7 kali. Insya Allah mujarab !!!
Salam Rahayu
قلبت
BalasHapusQobiltu ustad
BalasHapusQobiltu
BalasHapusQobiltu
BalasHapusApakah boleh diamalkan ?
BalasHapusQobiltu ustadz
BalasHapus